Keutamaan Ilmu dan Ahlinya

Al-Imam Badruddin Ibnu Jama’ah Asy-Syafi’i rahimahullah dalam kitabnya yang sarat faedah yakni Tadzkiratus Saami’ wal Mutakallim fii Adabil ‘Aalim wal Muta’allim hal. 37 terbitan Darul Basyr Al-Islamiyah tentang sebagian ayat-ayat yang berbicara tentang keutamaan ilmu dan ahlinya, beliau mengatakan:


Allah Ta’ala berfirman,


يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ


“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah [58]: 11)


Sahabat Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata, “Para ulama itu berada di atas orang-orang mukmin dengan 700 derajat, di antara dua derajat 100 tahun.” (Disebutkan oleh Imam Al-Ghazali di Al-Ihyaa` (1/5), namun sanadnya belum ditemukan, -muhaqqiq)


Allah Ta’ala berfirman,


شَهِدَ ٱللَّهُ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَأُو۟لُوا۟ ٱلْعِلْمِ قَآئِمًۢا بِٱلْقِسْطِ ۚ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ


“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ali ‘Imran [3]: 18)


Allah Subhanahu wa Ta’ala memulai dengan Diri-Nya, lalu dengan para malaikat, kemudian dengan orang-orang yang berilmu. Hal ini sudah cukup menunjukkan akan kemuliaan, keutamaan, keluhuran, dan kehormatan mereka (yakni para penuntut ilmu).


Allah Ta’ala berfirman,


قُلْ هَلْ يَسْتَوِى ٱلَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ


“Katakanlah: ‘Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?’” (QS. Az-Zumar [39]: 9)


فَسْـَٔلُوٓا۟ أَهْلَ ٱلذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ


“Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.” (QS. An-Nahl [16]: 43)


وَمَا يَعْقِلُهَآ إِلَّا ٱلْعَٰلِمُونَ


“Dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.” (QS. Al-Ankabut [29]: 43)


بَلْ هُوَ ءَايَٰتٌۢ بَيِّنَٰتٌ فِى صُدُورِ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ


“Sebenarnya, Al-Qur`an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu.” (QS. Al-Ankabut [29]: 49) []


Alih bahasa: Abahnya 'Aashim

Komentar

Postingan Populer