Genap sudah sepekan Ramadhan meninggalkan kita. Tak mudah untuk mengabaikan apa yang telah diperjuangkan selama bulan mulia tersebut. Ada di antara kita yang bersungguh-sungguh melakukan amal saleh, mengkhatamkan Al-Qur`an, mempelajari ilmu, bersedekah, dan lainnya. Sehingga kita merasakan betapa nikmatnya beribadah dan betapa nikmatnya iman itu. Oleh karena itu, Ramadhan terukir di hati setiap hati kaum muslimin. Ingin rasanya setiap bulan itu ialah Ramadhan, akan tetapi kita harus terus mengikuti masa dan Ramadhan telah meninggalkan kita.
Walaupun Ramadhan telah berlalu bukan berarti berlalu pula amal saleh yang kita kerjakan seperti menguap begitu saja lalu hilang, tentunya seorang mukmin yang baik tidak demikian. Karena Allah Ta’ala tidak akan menyia-nyiakan amal saleh yang dilakukan lelaki mukmin dan perempuan mukminah, Dia tetap memberikan pahala kepada mereka. Sebagaimana dalam firman-Nya,
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. (QS An-Nahl [16]: 97).
Dan Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْكَبِيرُ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; itulah keberuntungan yang besar.” (QS Al-Buruj [85]: 11).
Keberuntungan yang besar itu ditafsirkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Sahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, beliau berkata: “Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
“Allah Ta’ala berfirman: ‘Aku telah persiapkan bagi hamba-hamba -Ku yang saleh, sesuatu yang belum pernah terlihat oleh penglihatan, belum pernah terdengar oleh pendengaran, dan belum pernah terlintas dalam benak manusia, bacalah kalau kalian mau:
فَلا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.” (QS As-Sajdah [32]: 17).” (Shahih. HR Al-Bukhari dan Muslim).
Lalu bagaimana agar kita tetap semangat beribadah setelah Ramadhan berlalu?
Dalam fatwa Islam online, Al-‘Allamah Asy-Syaikh Abdullah bin Abdurrahman al-Jibrin rahimahumullah memberikan tips agar tetap semangat dalam beribadah setelah Ramadhan. Beliau rahimahumullah berkata,
(1) Tetap memohon kepada Allah Ta’ala agar Dia memberikan kita hidayah dan keistiqomahan dalam beribadah.
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)“. (QS Ali ‘Imran [3]: 8)
(2) Memperbanyak bermajelis dengan orang-orang saleh dan bersungguh-sungguh di majelis ilmu.
(3) Berusaha mengetahui sirah (perjalanan) orang-orang saleh dengan membaca maupun mendengarkan kajiannya, karena hal itu akan menimbulkan semangat yang terpatri sehingga kita ingin mengikuti jejaknya.
(4) Terus mendengarkan tausyiah seperti khutbah, mauizhah, muhadharah, dan lainnya di waktu-waktu yang kita jalani.
(5) Tetap semangat melaksanakan ibadah wajib seperti shalat lima waktu dan mengqadha puasa Ramadhan. Karena dalam ibadah wajib tersebut ada kebaikan yang agung.
(6) Tetap semangat mengerjakan ibadah nafilah walaupun kecil atau sedikit yang penting konsisten dalam mengerjakannya. Karena amalan yang dicintai oleh Allah Ta’ala adalah yang konsisten dalam mengerjakannya walaupun sedikit.
(7) Mulailah menghafal Al-Qur`an dan konsisten membacanya serta ulangilah hafalan dan bacaan tersebut ketika melaksanakan shalat nafilah.
(8) Perbanyaklah berdzikir kepada Allah Ta’ala dan beristighfar memohon ampun kepadanya. Karena amalan yang sederhana dan bermanfaat besar pengaruhnya dalam menambah keimanan dan menguatkan hati.
(9) Menjauhi setiap hal yang dapat merusak hati seperti berteman dengan orang-orang yang jelek perangainya, mendengarkan sesuatu yang dapat melalaikannya, melihat yang seharusnya tidak dilihat, dan selainnya.
(10) Yang terakhir yakni segeralah bertaubat dengan taubatan nasuha karena Allah Ta’ala gembira dengan orang-orang yang kembali kepada-Nya. Selesai.
Jadi, setelah membaca keterangab di atas, tidak ada lagikan alasan untuk tidak semangat beribadah? Semoga kita diberikan keistiqomahan dalam ketaatan kepada-Nya. Âmîn.
Bumi Gagak Rimang, 7 Syawal 1439
Abu 'Aashim al-Atsari
Referensi:
https://fatwa.islamonline.net/9762
Belum ada tanggapan untuk "Tips Agar Tetap Semangat Beribadah Setelah Ramadhan "
Posting Komentar