Rakaat Shalat Tarawih
1⃣ Salah satu yang disyariatkan di bulan Ramadhan ialah shalat Tarawih. Dinamakan demikian karena setiap selesai empat rakaat ada istirahatnya. Kemudian shalat empat rakaat lagi lalu istirahat lagi. Begitu seterusnya sampai selesai.
2⃣ Yang dimaksud shalat empat rakaat ialah dua rakaat dua rakaat, setiap dua rakaat salam.
3⃣ Shalat Tarawih hukumnya sunnah muakkad dengan ijma kaum muslimin, yang dimana hal ini merupakan sunnahnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat ridhwanullah ‘ajmain.
4⃣ Shalat Tarawih dilakukan oleh kaum muslimin sejak zamannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, para khalifah, dan para sahabatnya di masjid.
5⃣ Bilangan shalat Tarawih para ulama berbeda pendapat akan hal tersebut.
6⃣ Yang pasti, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan kepada umatnya agar shalat makan dan tidak menentukan jumlah rakaatnya secara pasti.
7⃣ Biasanya Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat dengan 11 rakaat atau 13 rakaat ketika di malam bulan Ramadhan atau bulan selainnya.
8⃣ Ketika di zamannya para sahabat yakni di masanya Khalifah Umar bin Khaththab radhiallahu ‘anhu, mereka melaksanakan shalat Tarawih dengan 23 rakaat.
9⃣ Dan para ulama ada yang berpendapat shalat Tarawih itu dibanyakan jumlah rakaatnya (dengan 23 rakaat) dan sebagian berpendapat disedikitkan jumlah rakaatnya (dengan 11 / 13 rakaat).
Yang shahih dari dua pendapat tersebut -inilah tang rajih- ialah barangsiapa yang ingin memanjangkan shalatnya maka sedikitkanlah jumlah rakaatnya sebagaimana perbuatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan barangsiapa yang ingin meringankan shalatnya agar dapat memudahkan makmum, maka perbanyaklah bilangan rakaatnya sebagaimana perbuatan para sahabat radhiallahu ‘anhum.
1⃣1⃣ Perkataan yang menyatakan bahwa tambahan rakaat di atas 11 rakaat adalah bidah, maka ini merupakan perkataan yang berlebihan, karena shalat Tarawih yang lebih dari 11 rakaat merupakan perbuatan para sahabat radhiallahu ‘anhum. Hal ini dikatakan sebagai bidah?! Laa haula wa laa quwwata illa billah. Ini menunjukkan jeleknya pemahaman dan perkataan tanpa ilmu.
1⃣2⃣ Peringatan untuk sebagian imam masjid yang dimana mereka melakukan kekeliruan karena ijtihad meeka, yakni sebagian dari mereka shalat Tarawih empat rakaat dengan satu kali salam, berdasarkan perkataan ibunda kaum muslimin ‘Âisyah radhiallahu ‘anha:
“Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat empat rakaat, maka jangan engkau tanya bagus dan lamanya. Kemudian shalat empat rakaat, maka jangan engkau tanya bagus dan lamanya.” (Shahih. HR Al-Bukhari dan Muslim).
1⃣3⃣ Mereka menyangka bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengumpulkan empat rakaat dengan satu kali salam dan inilah kekeliruan mereka.
1⃣4⃣ Yang dimaksud oleh Ummul Mukminin ‘Âisyah radhiallahu ‘anha ialah Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat empat rakaat dengan dua kali salam lalu istirahat. Kemudian shalat empat rakaat dengan dua kali salam lalu istirahat. Dalilnya ialah,
“Kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat malam 11 rakaat dengan adanya salam setiap dua rakaat dan berwitir dengan satu rakaat.” Dan sabdanya shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Shalat malam itu dua rakaat dua rakaat.” (Shahih. HR Al-Bukhari dan Muslim).
1⃣5⃣ Hadits-hadits yang telah disebutkan di atas semuanya menafsirkan satu sama lainnya (tidak ada yang bertentangan). Walhamdulillah.
Sumber:
Khâtimah fi Raddi Syubhát Haula ‘Adadi Shalatit Tarawih risalah yang tergabung dalam Majâlis Syahru Ramadhan, karya Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan. Penerbit Dárul ‘Âshimah, Riyadh. Hal. 223-226.
✍ Diringkas dan dialihbahasakan oleh Abahnya 'Aashim
Komentar
Posting Komentar