Doa Melunasi Hutang dan Penjelasannya
Setiap dari kita kemungkinan besar memiliki hutang kepada orang lain. Berhutang bukanlah tindakan tercela. Yang tercela ialah berhutang kemudian tidak melunasinya. Sedangkan kita ketahui bahwa melunasi hutang hukumnya wajib dan seseorang itu akan terhalang memasuki surga-Nya hingga hutangnya lunas dibayar.
Dalam membayar hutang janganlah menghalalkan segala cara. Ada tuntunannya dalam agama Islam yang mulia ini. Salah satunya ialah memperbanyak berdoa memohon kepada Allah ‘Azza wa Jalla agar Dia melunasi hutang-hutang kita.
Dalam sebuah riwayat disampaikan bahwa seseorang datang kepada Sahabat Ali bin Abi Thalib radhiallâhu ‘anhu, dia mengadu bahwasanya dia seorang yang lemah; tidak mampu untuk melunasi hutangnya. Lalu, Sahabat Ali bin Abi Thalib radhiallâhu ‘anhu mengajarkan sebuah doa yang ia ketahui dari Rasulullahshallallâhu ‘alaihi wa sallâm, yang jika doa tersebut dibaca, hutang sebesar gunung pun akan terlunasi, bi idznillâhi Ta’âla. Beliau mengajarkan untuk membaca doa berikut,
اللّهم اكفني بحلالك عن حرامك و أغنني بفضلك عمّن سواك
Allohummak finiy bihalâlika ‘an harômika wa aghniniy bifadhlika ‘amman siwâka.
“Ya Allah! Cukupilah aku dengan rezeki-Mu yang halal (hingga aku terhindar) dari yang haram. Perkayalah aku dengan kenikmatan-Mu (hingga aku tidak meminta) kepada selain-Mu.” (Shahih. HR At-Tirmidzi no. 3563, 5/560. Lihat Shahîh At-Tirmidzi, 3/180)
Akfiniy ialah ubahlah dan jauhkanlah aku.
Bihalâlika ‘an harômika ialah dengan rezeki halal tidak terjatuh pada rezeki yang haram dan jadikanlah aku orang yang kaya (berkecukupan),yang dengannya aku tidak meminta kepada selain-Mu.
Selain itu, ada juga doa yang masyhur terkait masalah ini yakni dari Sahabat Anas bin Malik radhiallâhu ‘anhu, Rasulullahshallallâhu ‘alaihi wa sallâm mengajarkan untuk memperbanyak doa di bawah ini ketika kita dirundung kesulitan karena hutang.
اللّهم إنّي أعوذ بك من الهمّ و الحزن و العجز و الكسل و البخل و الجبن و ضلع الدَّيْن و غلبة الرّجال
Allohumma inniy a’udzubika minal hammi wal hazani wal ‘azni wal kasali wal bukhli wal jubni wa dhola’id daiyni wa gholabatir rijâli.
“Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari dari (hal yang) menyedihkan dan menyusahkan; lemah dan malas; bakhil dan penakut; hutang yang menyibukkan (pikiran dan mengacaukan hatiku); dan laki-laki yang menindasku.” (Shahih. HR Al-Bukhari no. 6363, 7/158. Lihat Al-Bukhari dengan Al-Fath, 11/173)
Wa dhola’id daiyni ialah besarnya hutang dan sulitnya untuk melunasi.
Wa gholabatir rijâli ialah seseorang yang kasar lagi keras dalam menagih hutang. Maka dari itu kita diminta berlindung kepada Allah Ta’âla dari perilaku orang tersebut.
Demikian sajian yang singkat ini. Walaupun singkat yang terpenting diamalkan sehingga apa yang kita risaukan dapat terlunasi atas kuasa dan rahmat dari-Nya, karena hanya Dialah Yang Maha Kaya dan Maha Pemberi Rezeki lagi Maha Kuasa, âmîn.
Semoga bermanfaat.
Menjelang dini hari, 26041439
Abu 'Aashim
Referensi:
Hisnul Muslim min Adzkâril Kitâb was Sunnah karya Syaikh Sa’id bin Ali bin Wahf al-Qahthani. Penerbit Darul Atsar, Kairo.
Syarh Hisnul Muslim karya Abu Muslim Majdi bin Abdil Wahab al-Ahmad. Penerbit Al-Maktabah Al-Islamiyyah,Kairo.
Komentar
Posting Komentar