Apa Mazhab Syaikh Ibnu Baz?
Pertanyaan:
Dengan madzhab apa Al-Allamah Abdul Aziz bin Baz rahimahullâhu memberi fatwa?
Jawaban:
Al-Allamah Ibnu Baz rahimahullâhu beliau memperdalami fiqih di atas madzhab Hanbali. Madzhab tersebut merupakan madzhab yang umumnya dianut di negeri beliau.
Akan tetapi, beliau rahimahullâhu biasa berpendapat dengan dalil dan hadits shahih ketika memang ada petunjuk untuk berpegang dengannya, walaupun menyelisihi madzhab Hanabilah. Dan beliau rahimahullâhu tidak terpaku pada madzhab tertentu.
Jadi, madzhab beliau rahimahullâhu adalah berdasarkan dalil dari Al-Kitab dan As-Sunnah walaupun menyelisihi madzhabnya.
Lihat: http://fatwa.islamweb.net/fatwa/index.php?page=showfatwa&Option=FatwaId&Id=46040
Syaikh Ibnu Baz rahimahullâhu ditanya:
Apakah Yang Mulia memiliki madzhab dalam fiqih secara khusus? Lalu, metode apa yang Anda gunakan dalam memberikan fatwa dan arahan?
Beliau rahimahullâhu menjawab:
Madzhabku dalam fiqih ialah madzhab Al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullâhu. Akan tetapi aku tidak taklid. Aku berada di atas jalan ittiba’ secara ushul yang beliau berjalan di atasnya.
Adapun ketika terjadi khilaf, maka metodeku dalam menyikapinya ialah dengan mentarjih pendapat yang sesuai dengan dalil. Setiap hal yang sesuai dengan dalil, maka aku berfatwa dengannya. Sama saja, apakah hal tersebut sesuai dengan pendapat Hanabilah atau menyelisihinya. Karena kebenaran itu ialah ittiba’.
Allah Subhânahu wa Ta’âla berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Ra-sul-Nya, dan ulil amri di antara kalian. Kemudian jika kalian berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagi kalian) dan lebih baik akibatnya.” [QS An-Nisâ`: 59].
Fatâwa Samâhatusy Syaikh Ibn Bâz. Juz 4, hal. 166. Lihat: http://majles.alukah.net/t21834
Kesimpulan
Dalam hal fiqih, Syaikh Ibnu Baz rahimahullâhu banyak menukil pendapat Al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullâhu, namun beliau menegaskan bahwa hal ini bukan karena taklid.
Dalam menghadapi ikhtilaf (perbedaan pendapat) fiqih dikalangan para Imam Madzhab dan para ulama, beliau menggunakan metode tarjih dan ijma’, yaitu manakah di antara pendapat Ulama itu yang memiliki hujjah paling kuat menurut sandaran utamanya (yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah), dan ketika sudah diketahui manakah yang kuat maka pendapat itulah yang akan diambil dan ikuti. Dan ketika menghadapi suatu persoalan yang belum disebutkan di dalam Al-Qur’an maupun Hadits secara terperinci, maka Syaikh Ibnu Baz rahimahullâhu akan mengambil pendapat ijma’ para ulama.
Beiau sangat mengecam keras perselisihan di antara kaum muslimin yang berasal dari ikhtilaf para Imam Madzhab (yang disebabkan karena fanatisme Madzhab maupun taklid). Syaikh Ibnu Baz rahimahullâhu senantiasa menasehati ummat untuk selalu berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As-Sunnah serta bersatu dibawah panji para Salafusshalih agar ummat Islam bisa kembali bersatu sebagaimana Islam dimasa Rasulullah shallallâhu ‘alahi wa sallam. Wikipedia.
Menunggu jam mengajar, 09111438
Komentar
Posting Komentar